Ketahui Tips Hindari Penipuan Kontak Palsu di Google Maps

kontak-baru ini ramai terkait kasus nomor “jebakan” yang dikeluhankan warganet terutama di twitter. Kasus tersebut menyasar profil bisnis di Google Maps . Nomor kontak “palsu” itu dikeluarkan oleh penipu alias scammer .

Dikutip dari Kompas, para penipu sengaja menyunting serta menyiapkan kontak palsu di sejumlah kantor pemerintahan, imigrasi, perbankan, kampus, bisnis, sampai tempat hiburan di Google Maps.

Nomor tersebut diselipkan pada bagian kolom alamat sebuah profil bisnis. Hal itu agar para penggua yang tengah mencari kontak melalui Google Maps mengira bahwa nomor itu benar-benar milik kantor atau bisnis yang mereka tuju.

Sehingga pengguna akan menghubungi nomor yang dipasang scammer di Google Maps itu, alih-alih menemukan kontak asli profil bsinis yang sedang dicari. Setelah itu, pengguna terjebak dimana penipu biasanya akan melancarkan aksinya bermodus meminta uang kepada korban.

Kontak palsu di Google Maps Indonesia membuat banyak pengguna yang mengira fenomena tersebut disebabkan akun Google tempat usaha mereka diretas atau diretas oleh para hacker . Karena telah diambil alih, dimana peretas bisa mengubah informasi tempat usaha mereka sesuka hati.

Menangapi hal itu, pakar keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya menyebut fenomena kontak palsu Google Maps sebetulnya bukan peretasan oleh hacket . Melainkan, sebuah penipuan yang dilakukan penipu.

“Fenomena ini mungkin lebih tepat disebut sebagai penipuan, bukan peretasan. Sebab, para pelaku ini menggunakan Google Maps untuk memasukkan informasi atau kontak palsu guna mengelabui korban,” ungkap Alfon dikutip dari Kompas, Rabu (14/8).

Menurutnya, fenomena itu terlihat sebagai peretasan karena perubahan yang terdapat di Google Maps bisa dilihat serta dilihat secara publik. Hal itu tanpa adanya koreksi atau perbaikan dari pemilik usaha dalam waktu yang lama.

Tidak adanya perbaikan tersebut juga menyebabkan berkurangnya perhatian para pemilik akun bisnis di Google Maps. Hal itu karena tidak terawasi atau dikelola, maka para penipu dapat leluasan menyisipkan informasi kontak palsu di tempat usaha dalam Google Maps .

“Kalau rajin, maka pemilik bisnis bisa mengubah informasi yang salah tersebut dengan cara memverfikasinya, sehingga tidak ada yang tertipu,” jelasnya.

Proses penipuan tersebut hadir dengan memanfaatkan fitur “Edit” di Google Maps. Fitur tersebut memungkinkan siapa saja mengajukan perubahan, misalnya terkait informasi alamat, nomor kontak, dan sebagainya pada suatu tempat yang terdapat di Google Maps.

Maka dari itu, Alfons mengatakan pengguna bisa saja terkoceh dengan informasi palsu. Penggunaan fitur Edit itu bisa dipakai scammer karena para oknum biasanya meminta pengguna untuk menghubungi nomor WA palsu yang tertera.

Cara Bisnis Menghindari Kontak Palsu di Google Maps

Terpantau, cukup banyak profil bisnis yang disusupi penipu dengan menyantumkan kontak palsu. Sehingga menjadi kekhawatiran dari pemilik bisnis. Sebab, kontak palsu itu tidak hanya merugikan calon konsumen, tetapi juga pemilk bisnis karena konsumen yang batal menggunakan layanan atau jasanya.

Oleh karena itu, para pemilik bisnis perlu mengetahi tips agar bisnisnya tidak menggunakan iscammer dengan mencantumkan palsu di Google Maps . Caranya antara lain:

1. Rutinitas cek Google Maps
2. Update media sosial bsinis agar informasi terbaru dapat diakses calon pembeli
3. Membuat laporan ke Google dengan laporan data bersifat ilegal, menyinggung, menipu atau berbahaya karena dianggap spam Google Maps. Maka pengguna yang diketahui terlibat dalam spam bisa terblokir.

Cara Menghindari Penipuan Kontak Palsu di Google Maps

Sebagai pengguna, kalian juga perlu lebih teliti dalam mencari informasi apaoun di internet termasuk Google Maps. Agar menghindari kontak penipuan palsu Google Maps bisa melakukan beberapa tips sebagai berikut:

1. Harus Skeptis
2. Gunakan aplikasi pendeteksi nomor telepon
3. Buat laporkan ke Google jika menemukan informasi ganjal

Demikian informasi tentang kasus penipuan palsu di Google Maps . Jangan terjebak ya!