Keutamaan Salat Tarawih Bulan Ramadan, Begini Niat dan Tata Caranya
Tanoniha.com— Selain ibadah puasa, salat tarawih menjadi salah satu ibadah yang spesial juga di bulan Ramadan. Ritual yang dilakukan usai salat isya itu mempunyai keutamaan dan pahala yang besar.
Mengutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, kesunahan Salat Tarawih merupakan kesepakatan dari seluruh umat berbagai magzab, tidak dianggap pendapat-pendapat yang menyelisihi konsesus tersebut. Hal itu disebutkan dalam karya Syekh Taqiyuddin al-Hishni berjudul Kifayatul Akhyar.
Terdapat beberapa hadist yang menjelaskan tentang keutamaan tarawih. Salah satunya hadist Nabi yang diriwayatkan Imam a-Bukhari, Muslim, dan lainnya:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Ulama sepakat jika redaksi qama ramadlana dalam hadist tersebut diarahkan kepada salat tarawih. Syekh Khatib al-Syarbini menegaskan ulama sepakat atas kesunnahan tarawih dan sesungguhnya tarawih adalah shalat yang dikehendaki dalam hadist Nabi. Barang siapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas maka akan diampuni baginya dosa yang sudah lampau. Hadist diriwayatkan al-Bukhari. Adapun sabda Nabi “imanan”, maksudnya keutamaannya. Sabda Nabi wahtisaban maksudnya Ikhlas.
Sementara ulama ada yang berbeda pendapat tentang dosa yang diampuni dalam hadist tersebut. Hal itu sebagaimana mereka juga ikhtilaf di dalam hadist-hadist sejenis. Menurut al-Imam al-Haramain, yang dihapuskan hanya dosa-dosa kecil. Sementara untuk dosa besar hanya dapat diampuni menggunakan cara bertaubat. Imam Ibnu al-Mundzir meredaksikan ma (dosa) dalam hadist tersebut termasuk kategori lafadh am (kata umum) yang berartikan mencakup segala dosa, baik besar atau kecil.
Saat bulan Ramadan, Nabi juga disebutkan sengaja tidak melanjutkan jamaah tarawih di masjid di hari-hari berikutnya karena khawatir ada anggapan jika shalat tarawih hukumnya wajib. Hingga sampai masa khalifah Abu Bakr al-Shidiq sunnah itu kemudian berlanjut, hingga masa khalifah Umar bin al-Khatab, dan ide khalifah Umar dan disepakati seluruh sahabat dilakukan jamaah terawaih secara rutin di masjid sampai akhir Ramadan.
Pengertian Tarawih
Dikutip dari Detik, Salat Tarawih atau qiyamul lail merupakan sholat sunnah yang dikerjakan umat Islam setiap malam sepanjang bulan Ramadan. Hukum dari mengerjakan ibadah ini sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan baik umat Islam laki-laki ataupun Perempuan.
Tarawih berasal dari kata bahasa Arab, bentuk jamak dari tarwihah. Secara bahasa artinya istirahat sekali. Nama tersebut diberikan karena dahulunya para sahabat saat sholat tawarih mereka memanjangkan berdiri, rukuk, dan sujudnya dengan diselingi istirahat setiap empat rakat sekali.
Keutamaan salat tarawih bisa mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu, jika dilakukan berjamaah bersama imam sampai selesai maka pahalanya senilai sholat semalam suntuk, dan orang yang ruti mengerjakan salat tarawih jika wafat maka dicatat sebagai Shiddiqin dan Syuhada.
Niat Salat Tarawih
- Niat Tarawih Sebagai Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an imāman lillāhi ta'ālā.
Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT."
- Niat Tarawih Sebagai Ma’mum atau Jamaah
صَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an ma'mūman lillāhi ta'ālā.
Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT."
- Niat Tarawih Sendirian atau Munfarid
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT."
Tata Cara Salat Tarawih
Tata cara tarawih dilakukan dengan dua rakaat. Rakaat Pertama
- Membaca Takbiratul Ihram
- Membaca surat Al-Fatihah
- Melantunkan surat pendek
- Rukuk dengan thuma’ninah atau berhenti sejenak
- Membaca bacaan rukuk
- I’tidal dengan thuma’ninah
- Membaca doa I’tidak
- Sujud pertama menggunakan thuma’ninah
- Membaca bacaan sujud
- Duduk diantara dua sujud dengan thuma’ninah
- Baca doa duduk diantara dua sujud
- Sujud kedua menggunakan thuma’ninah
- Baca bacaan sujud
- Bangun untuk melanjutkan raka’at kedua
Rakaat Kedua
Saat rakat kedua, melakukan hal yang sama dengan rakat pertama poin 2-13. Lalu duduk tasyahud akhir dan membaca tasyahud serta kalimat syahadat. Selanjutnya solawat nabi dan membaca salam sambil menoleh ke kanan dan kiri. Setelah dua rakat selesai, ulangi sampai 8 atau 20 rakaat.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow